Rico Waas Pimpin Patroli Keliling Bersepeda Motor Cegah Asmara Subuh

Medan, generasi.web.id – Di hari pertamanya di Kota Medan usai mengikuti Retret Kepala Daerah selama sepekan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas langsung memimpin Apel Kegiatan Pemantauan Asmara Subuh di halaman parkir Swalayan Maju Bersama Jalan Ringroad Gagak Hitam, Medan, Minggu (2/3/2025) subuh.
Dalam apel yang turut dihadiri Ketua DPRD Kota Medan Wong Chun Sen, Sekda Wiriya Al Rahman, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Kota Medan HM Sofyan, pimpinan OPD serta Camat ini, Rico Waas menekankan bagi seluruh elemen masyarakat untuk berhenti melakukan tradisi asmara subuh.
Dengan berboncengan, kata Rico Waas, para remaja dan anak muda dalam asmara subuh itu berkonvoi mengelilingi kota sampai kebut-kebutan dan ugal-ugalan serta melakukan balapan liar yang tidak hanya membahayakan dirinya, tapi juga masyarakat lainnya bahkan berpotensi menelan korban jiwa.
“Berhenti melakukan asmara subuh karena sama sekali tidak memberikan manfaat dan malah cenderung merupakan perbuatan yang merusak. Tidak hanya merusak diri sendiri, tapi juga menyebabkan kegelisahan di tengah masyarakat dan berpotensi merusak fasilitas umum,“ kata Rico Waas.
Dikatakan Rico Waas, Muslim sejati adalah Muslim dan Muslimat yang menyibukkan dirinya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, imbuhnya, memperbaiki dirinya untuk kehidupan yang lebih baik.
“Rajin dalam berusaha dan mengisi dirinya dengan ilmu sehingga mampu membedakan benar dan salah sehingga terbebas dari perbuatan yang sia – sia,“ ungkapnya.
Terkait itu, Rico Waas minta kepada Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perhubungan dan seluruh pihak yang terkait untuk bekerja sama dalam memantau dan mencegah agar para remaja dan anak muda tidak melakukan perbuatan yang sia-sia tersebut.
“Mari kita mencegah adik-adik kita, anak-anak kita agar tidak melakukan kegiatan yang sia-sia tersebut. Mereka adalah keluarga besar dari Kota Medan itu sendiri. Jadi kita yang harus menjaganya. Kita harus bisa merangkul, bukan memukul. Kita harus melakukan pendekatan yang sifatnya persuasif dan penuh rasa kekeluargaan,“ pesannya.(Riz)